HOW TO BUY A FRIEND: A REVIEW

 


Sinopsis Film

How To Buy A Friend adalah sebuah series melodrama-crime yang diadaptasi dari Webtoon pada tahun 2020. Series ini bercerita tentang kisah Chan-hong, Don-hyuk, dan Se Yoon yang harus melewati masa remaja sambil menguak kasus prostitusi di sekolahnya. 

Chan-hong awalnya merupakan murid SMA yang tidak dikenal siapapun, murid yang hidup normal tanpa ada keistimewaan apapun. Namun semuanya berubah saat ia diminta untuk mengikuti lomba puisi. Bersama Se Yoon, perempuan yang ia sukai, mereka berdua akhirnya berhasil memperoleh juara. Saat itulah keduanya menjadi lebih dekat.

Sementara itu, Don-hyuk, pindah ke sekolah tersebut untuk mengusut kasus kematian pacarnya yang juga merupakan teman Se Yoon. Don-hyuk sendiri meminta Chan-hong untuk menjadi teman kontraknya dengan balasan Chan-hong harus mengingat kejadian janggal yang menyangkut pacarnya setahun yang lalu. Kebetulan, Chan-hong sendiri adalah orang terakhir yang melihat Seo-jung, pacar Don-hyuk dan sahabat Se Yoon. Bersama teman-teman lainnya, mereka bertiga mencoba mengusut kasus tersebut dengan teka-teki yang ada. Melalui puisi dan tulisan, mereka mencoba mencari tahu penyebab kematian Seo-jung.


Review Film

spoiler alert!

        Tidak menyangka akan sebegitu cintanya dengan drama ini.

Pertama kali tau drama ini dari rekomendasi sebuah akun pecinta film di twitter, kak @KeiNicro. Waktu itu, dia bikin a thread tentang series favoritnya di tahun 2020. Memang gue saat itu sedang keranjingan nonton drama korea, jadi gue memutuskan untuk bikin challenge nonton drama favorit kak Kei selama 2021. Kira-kira sebulan dua series bisa lah ya, hahaha.

Pilihan bulan ini salah satunya adalah How To Buy A Friend karya sutradara Yoo Young-eun. Gak ada ekspektasi atau harapan apapun sebelum nonton series ini, gue mikirnya ya thriller biasa aja. Tokoh dalam poster seriesnya pun gue gak familiar (tolong maklum karena aku masih anak baru, tidak kenal siapa-siapa). Jadi pas nonton di Viu, kayak sedang nyoba nulis di kertas putih aja, belum tau apa-apa. 

Setelah episode pertama, gue LANGSUNG ketagihan. Apa ya, menurut gue pribadi episode awalnya cukup engaging. Pertama kan dikasih liat dulu nih, kejadian ribut-ribut di sebuah ruangan. Abis itu, kita balik lagi ke kejadian awal dimana semua masih berjalan normal. Secara pribadi gue memang suka dengan alur seperti ini, kayak udah jelas mau dibawa kemana tapi tetep bikin penasaran. Apalagi ceritanya juga ngambil unsur-unsur puisi, memecahkan teka-teki melalui puisi dan tulisan. Menurut gue itu menarik dan susah banget ngebangun cerita yang masuk akal.

Oke, hal yang gue suka dari series ini (selain yang diatas), adalah jalan cerita yang langsung straight to the point tapi gak miss anything. Kisah romance-nya kita dapet, tapi gak dibuat menye-menye drama. Cerita thrillernya dapet, tapi teka-tekinya gak ribet dengan plot twist yang macem-macem. Plot twist yang bikin kaget sih pas bagian si cowok penjual itu, Ahn Soeng-Do. Gue udah berharap ada plot twist yang berbelit tapi ternyata gak ada. Gapapa. Tidak mengurangi rasa suka saya terhadap series ini, hehehe.

Karakter setiap tokoh juga dibangun dengan baik, alur cerita mudah banget diikutin. Hal yang paling penting adalah durasi per episodenya gak banyak, cuma 35 menitan. Episode cerita ini juga gak banyak, ada delapan doang. Tapi, hebatnya dengan durasi dan jumlah episode yang bisa dibilang sedikit tersebut, semua cerita kerangkum disana. Masih ada sedikit plothole sih di bagian si ibu jahat. Cuma kalau kata Park Chan-hong, ada hal yang tidak bisa dijelaskan. Langsung disitu gue terdiam, memang ternyata ketidakjelasan itu perlu. 

Selain itu, sinematografinya juga bagus. Gue memang gak terlalu ngerti, cuma pengambilan gambar series ini tuh kadang aesthetic gitu lho, bagus buat walpaper dekstop. Gue suka dengan masalah yang diangkat, tentang persahabatan dan masalah anak remaja gitu lah. Merasa relate meskipun sudah tuak. Karakter setiap tokoh dibangun dengan baik, sesuai porsi masing-masing dan penyelesaian masalahnya gak panjang berbelit-belit, cuma perlu ikhlas. Pokoknya kalian harus coba tonton series ini, cocok banget buat manusia yang tidak punya banyak waktu tapi pengen dapet tontonan berkualitas. 5/5 bintang di dunia untuk series ini. See you! 

Komentar