Bukan Extracurricular Biasa, Sebuah Review.

 


                                                                         



Sinopsis

Extracurricular bercerita tentang beberapa anak remaja yang bersekolah di Sekolah Menengah Atas di Korea Selatan. Oh Jisoo (Kim Dong Hee) yang merupakan seorang siswa disekolah tersebut adalah sosok yang sangat teladan namun pendiam dan suka mengasingkan diri. Saat seorang guru, Cho Jinwoo (Park Hyeok-kwon), menawarkan sebuah program extracurricular untuk Oh Jisoo, ia sempat mempertimbangkan tawaran tersebut. Hal tersebut karena ia akan bersama dengan perempuan yang dikaguminya, Bae Gyuri (Park Joo-Hyun). Setelah mencoba mengenal Oh Jisoo, Gyuri dengan sengaja mengambil handphone rahasia miliknya. Tanpa disadari Oh Jisoo, Gyuri telah mengetahui berbagai macam hal yang telah dilakukan Oh Jisoo selama ini untuk menghidupi dirinya sendiri. Setelah Gyuri ketahuan oleh Jisoo, ia kemudian menawarkan untuk berkerja sama. Jisoo sempat menolak namun karena Gyuri adalah pribadi yang keras dan tidak ada pilihan lain, akhirnya ia setuju untuk berkerja sama dengan Gyuri. 

Setelah mereka berkerja sama, banyak masalah mulai muncul dari berbagai sisi. Teman sekolah Jisoo, Minhee (Jung Da-bin), yang juga tanpa disadari masuk kedalam usaha Jisoo, memberikan kecurigaan kepada polisi. Selain itu, anggota lain juga mulai ketahuan oleh beberapa pihak yang merasa dirugikan dan menyebabkan banyak kekacauan. Namun, baik Jisoo, Gyuri, atau Minhee tidak bisa mundur dengan keadaan tersebut atau mereka akan kehilangan masa depan masing-masing.

Review

Sejak awal tayang sebenarnya saya sudah tertarik untuk menontonnya, namun karena tidak ada waktu jadi saya baru bisa nonton dan review pada bulan ini. Hal tersebut mungkin yang membuat saya berekspektasi tinggi terhadap series ini. Setelah saya menonton secara keseluruhan, yang saya dapat hanya perasaan puas biasa. Memang, series ini menurut saya tidak jelek namun tidak juga bagus sekali seperti ekspektasi saya. 

First impression matter, right?

Jadi, impresi pertama saya pada series ini cukup baik. Episode pertama cerita berjalan dengan baik, karakter mulai diperkenalkan secara menarik. Sejak akhir episode pertama, masalah sudah mulai muncul. Hal tersebut menarik karena memberikan saya rasa penasaran dan keinginan untuk melanjutkan series ini. Setelah berjalan beberapa episode, saya mulai merasa bosan dengan konflik yang seakan tidak berakhir dan kurang kuat dalam series ini. Saat itu, mulai muncul masalah yang disebabkan oleh Minhee yang berkeras ingin tetap menjadi muncikari padahal kesehatan mentalnya telah terganggu oleh peristiwa sebelumnya. Tapi memang saya sempat geregetan dengan Minhee ini, gemas kenapa dia keras kepala sekali ingin punya uang banyak padahal tidak ada yang salah dengan keluarganya tersebut. Mungkin pride anak remaja. 

Setelah episode akhir, sekitar delapan-sembilan-dan sepuluh, cerita mulai seru dan menegangkan karena membawa konflik yang lebih besar. Meskipun ada banyak unsur-unsur kekerasan pada akhir season satu, namun memang inilah yang saya tunggu sejak awal. Konflik mulai menguat yang disebabkan banyak hal. Saya merasa mau pecah kepala sendiri apabila jadi Jisoo. Mereka sendiri terjebak dalam usaha muncikari tersebut dan tidak bisa berhenti atau menghilang begitu saja. Jisoo, Gyuri, dan Minhee hanya bisa bertahan dengan situasi tersebut hingga akhirnya mereka mulai ketahuan oleh pihak musuh, kepolisian, dan juga pihak sekolah. 

Setelah kalut, Jisoo dan Gyuri mulai melakukan banyak hal-hal ceroboh. Dimulai dari mendatangi kediaman pihak musuh, mendorong Minhee agar tutup mulut, menyulut perkelahian antara musuh dengan sekolah, atau bahkan mencoba pergi menghilang ke Australia. Saya sebenarnya kecewa dengan ending yang diberikan pada episode terakhir. Saya sendiri juga tidak tahu apakah akan ada season kedua atau tidak. Menurut saya, episode terakhir juga sedikit memaksa terkait dengan keterlibatan baru pacar Minhee. Selain kurangnya detail informasi terhadap background masing-masing tokoh, saya juga masih sedikit bingung dengan peran sesungguhnya Kwitaek dalam series ini. Ada yang bisa bantu jawab?

Extracurricular memang tidak sebagus ekspektasi saya, tapi series ini tetap seru untuk ditonton. Setiap episode mendapat ketegangannya masing-masing dan alur yang pas serta tepat. Tidak memberikan kesan cerita terlalu buru-buru untuk mendapatkan ending, walaupun pada episode akhir terdapat sedikit keanehan menurut saya. Mungkin kalian yang sudah nonton bisa memberikan sedikit pencerahan terhadap saya, hahaha. Sekian review saya untuk series Extracurricular ini, semoga bermanfaat dan kalian menikmatinya. See you!

Komentar